Langsung ke konten utama

Nala's Talk #5 "Your Words Hurt Me."





Some guys like to undermine a girl's self-esteem with little verbal jabs. Eventually it all adds up. One bee sting doesn't hurt a horse, but enough bee stings can kill a horse. -Oliver Gaspirtz.

 

Kata-kata di atas artinya, Beberapa pria suka merendahkan harga diri seorang gadis dengan sedikit pukulan verbal. Akhirnya semuanya bertambah. Satu sengatan lebah tidak melukai seekor kuda, tetapi cukup sengatan lebah dapat membunuh seekor kuda. Oleh, Oliver Gaspirtz.

Pernah nggak sih lo ngerasa sakit hati banget karena omongan orang? Atau hanya sekedar sakit hati biasa aja. Pasti pernah ya, karena kebanyakan memang begitu. Hampir semua orang pasti pernah ngerasain sakit hati itu. Mau kadar banyak maupun sedikit kayaknya pasti rata-rata pernah deh ya. Jujur, gue sendiri tipikal orang yang gabisa takes everything easy dengan cepat dan menganggap hal itu kayak angin lalu, karena pasti ujung-ujungnya gue pikirin, sengaja maupun nggak sengaja tetep ae kepikiran mana lama lagi stay diotak gue.

Tapi gue kalo kelamaan begini kesiksa juga sih, soalnya mempengaruhi mood gue sehari-hari dan hal-hal yang kayak gini bikin gue malas buat ngelakuin kegiatan, karena otak gue udah terdistraksi sama hal yang tadi.

Gue mau ngasih saran aja untuk yang suka atau sengaja maupun tidak sengaja menyakiti hati atau perasaan orang lain. Kurang-kurangin ya? Udahan deh kalau bisa. Soalnya sakit banget. Jujur. Sesakit itu. Iya kalau orang itu bukan tipikal perasa, kalau seisal dia perasa gimana? Lo mau jadi penyebab seseorang menangis malam-malam dan mentalnya agak terganggu karena ulah mulut lo itu?

Out of  kata baperan ya, ini lebih tentang menghargai satu sama lain. Menyakiti bukan hanya dari fisik, dan hal ini udah sangat banyak orang tahu apalagi jaman sekarang. Tapi kadang yang tak terlihat itu yang sakitnya lebih lama menetap.

Pas banget tadi siang ada kejadian, seseorang ngatain gue sambil teriak. Ini kali pertama sejak sekian lama orang ngatain gue lagi sambil teriak dan ngatainnya bukan sekedar ngatain fisik kayak “gendut lu!” atau sejenisnya, tapi dengan gamblang dia bilang “Mbak yang nggak cantik!” dia ngatain karena gue menghindar untuk dipanggil dan memilih untuk tetap jalan meninggalkan dia dan orang-orang di sampingnya. Bukannya gue haus akan pujian atau pengakuan tapi yaaa gini-gini gue cewek cuy, kita bicara secara umum aja ya. Cewek mana yang hatinya ga seneng ketika dipuji cantik? Hal itu berlaku juga kebalikannya. Cewek mana yang nggak sakit hati dikatain jelek? Kadang gue bisa mentolerir kata ‘jelek’ karena kata itu kayak udah umum banget tapi ‘nggak cantik’? hell! Kata-kata itu eperti justifikasi mutlak sebab lo tambahin kata negatif di depan kata yang seharusnya mengisyaratkan keindahan di dalamnya.

Gitu katanya semua wanita itu cantik? Tapi apa? Hahahah. Banyak kaum pria yang mengeluh kalau wanita hanya melihat pria dari tampilan luarnya aja. Nih gue kasih tahu ya, mata diciptakan untuk melihat! Fisik yang indah membuat mata menatap tapi apa cuma sebatas itu? Absolutely not! Daripada fisik yang memikat, wanita lebih akan terpikat dengan sifat, sikap dan bagaimana kalian membuat kami nyaman. Udahlah, dapet dah tu tapi ya jangan langsung gaspol aja brouw, main taktik. Gimana taktiknya? Ya sekreatif lo aja. Yang penting mah usaha tapi jangan di awal doang!

Balik lagi, bisa nggak sih bilang kata-kata yang bagus? Lo nggak tahu semalam sebelum lo katain itu dia udah nangis sebanyak apa? Lo malah nambah beban pikiran aja. Mana cewek tuh makhluk paling gampang insecure yang beda banget sama kaum cowok kalau lihat cermin suka muji diri sendiri. Dari banyak kasus yang gue temui, setiap cewek bercermin tuh sebelum dia memuji dirinya sendiri pasti yang dilihat kekurangannya dulu. Sadar maupun enggak. Jujur aja gue juga mau merubah hal itu. Nggak mustahil kalau mau dicoba. Wish me luck, lol.

Okay udahan ya hahaha topik kali ini mungkin masih terlaalu dangkal. Sampai bertemu lagi dilain hari yaw!


Komentar