Langsung ke konten utama

Burden.


Ketika kesusahan datang, hal yang paling mudah dilakukan biasanya adalah ngeluh wkwk, nggak menampik fakta kalau gue juga demikian. 


Ngeluh. Ngeluh. Ngeluh dan ngeluh lagi. Hal itu sering gue lakuin tapi dulu, sekarang? Ya masih ngeluh cuma enggak separah dulu. Mungkin mulut gue bilang "Aduhhh kenapa lagi sihhh" atau keluhan-keluhan semacamnya tapi otak gue merespon dengan cepat sekarang, kayak udah ada settingan pop up yang bunyinya "This too, shall pass. Kamu masih punya Tuhan, berdo'a yang baik-baik.". Setelah itu gue merasa adem lagi, merasa bahwa apa yang terjadi itu memang telah ditakdirkan terjadi saat itu, kita bisa mengubahnya sih tapi kuasa dalam menjadikan hal kurang berkenan tetap terjadi bukanlah ditangan kita. Seberapa kerasnya usaha manusia, ketika Tuhan tidak berkehendak demikian maka manusia itu disuruh menerima, sabar dan menjadikannya pelajaran. Ya, secara garis umumnya seperti itu.


Semua akan berlalu, sesakit apapun itu, semenyedihkan apapun itu. Marah dengan keadaan itu wajar, tapi berlarut-larut marah dan kesal apalagi sampai menyalahkan keadaan itu bukan hal yang tepat. Makanya lo kudu percaya sama diri lo sendiri bahwa lo masih sanggup untuk memperbaiki hal-hal yang ga berkenan di lo, kalau pun nggak bisa diperbaiki ya jadikan pelajaran untuk nggak mengulanginya lagi. Kekuatan Tuhan itu pasti ada pada setiap hambanya. 


Ketika ada masalah? Ingat Tuhan dan tekankan bahwa masalah itu akan berlalu dan menjadi nilai tambah kehidupan kalau masalah itu berlalu dengan kita menghadapinya. Good luck in life. Semoga kita semua selalu bersyukur. Aamiin. 



Nala. 

11:33 - 31 Oktober 2020.

Malang, Indonesia. 

Komentar